JALURTENGAH. COM, PALOPO — Menyikapi perkembangan pesat sektor pertambangan di wilayah Luwu Raya, Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Andi Djemma (HMTP FT-UNANDA) menyatakan kesiapan mereka untuk turut ambil bagian secara aktif dalam isu-isu pertambangan yang berkembang.
Hal ini ditegaskan oleh Yadit, Formatur Ketua terpilih HMTP FT-UNANDA, usai Musyawarah Besar (Mubes) Ke-II organisasi tersebut pada Kamis (22/5/2025).
Dalam pernyataannya, Yadit menyampaikan bahwa sektor tambang bukan hanya sebatas urusan investasi dan eksploitasi sumber daya alam, tetapi harus berpihak pada kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.
“Sektor tambang di Luwu Raya bukan hanya soal investasi dan eksploitasi, tetapi harus berpihak pada kesejahteraan rakyat serta kelestarian lingkungan. Kami sebagai mahasiswa UNANDA siap mengambil peran strategis—baik sebagai agen perubahan, pendamping masyarakat, maupun agen kontrol sosial,” tegas Yadit.
Lebih lanjut, Yadit mengungkapkan visinya untuk membawa HMTP FT-UNANDA menjadi organisasi intra kampus yang lebih matang, progresif, dan adaptif terhadap tantangan zaman. Fokus utamanya mencakup penguatan struktur organisasi, peningkatan kualitas kepemimpinan, serta pengembangan pengetahuan teknis dan soft skills mahasiswa pertambangan.
Dengan semangat intelektual dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, HMTP FT-UNANDA bertekad untuk berada di garis depan dalam membangun tata kelola pertambangan yang inklusif dan berkeadilan di Luwu Raya.
Mereka juga siap berkolaborasi dengan berbagai pihak demi mendorong pertambangan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan dan pelestarian lingkungan.
Era pertambangan di Luwu Raya dinilai sebagai momentum penting, dan mahasiswa UNANDA ingin memastikan bahwa masa depan sektor ini turut melibatkan suara dan kepentingan masyarakat lokal.
