Jalurtengah.com Luwu, 16 Juni 2025 — PT Masmindo Dwi Area (MDA) melaksanakan prosesi adat
Mangngolo Ri Arajang di Kedatuan Luwu pada Minggu sore (15/6) sebagai bagian
dari rangkaian sosialisasi kegiatan peledakan (blasting) yang terukur dan
terkendali, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Prosesi ini merupakan
wujud penghormatan MDA terhadap kearifan lokal sekaligus permohonan restu
adat sebelum menjalankan tahapan penting dalam operasional pertambangan.
Kegiatan berlangsung di Salassae Kedatuan Luwu dan dipimpin langsung oleh YM
Cenning Luwu Hj Andi ST Husaima, Opu Daeng Ripajung, dan perwakilan Kedatuan
Luwu. Prosesi turut dihadiri oleh Anak Tellue, Maddika Bua, Maddika Ponrang, Makole
Baebunta, dan juga pemangku adat perwakilan dari Latimojong, Maddika Ulusalu,
serta jajaran manajemen MDA yang dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang (KTT).
Prosesi Mangngolo Ri Arajang merupakan bentuk penghormatan terhadap nilai
adat dan spiritual masyarakat Luwu, yang secara simbolis menjadi permohonan
restu dari seluruh mahluk hidup, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat
mata untuk kelancaran suatu hajat besar, termasuk rencana kegiatan
pertambangan.
Dalam sambutannya, YM Opu Cenning diwakili oleh YM Maddika Bua,
menyampaikan bahwa setiap langkah besar di tanah Luwu sebaiknya dimulai
dengan niat baik dan penghormatan terhadap adat. “Blasting adalah bagian dari
kegiatan industri yang tentu telah melalui perhitungan teknis. Tapi di Luwu, kami
percaya bahwa setiap gerak harus selaras dengan restu budaya dan kearifan
lokal. Kami menyambut baik langkah MDA yang datang meminta restu, bukan
hanya menjalankan kewajiban teknis, tapi juga menghormati nilai-nilai leluhur
kami,” tandas beliau
Sebelumnya, MDA telah melakukan sejumlah sosialisasi teknis kepada masyarakat
di sekitar area tambang, serta berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Luwu,
Forkopimda, dan perangkat desa. Dalam sosialisasi tersebut MDA menjelaskan
aspek keselamatan, radius aman peledakan, hingga prosedur mitigasi dampak.
Kepala Teknik Tambang MDA Mustafa Ibrahim menyampaikan bahwa kegiatan
peledakan (blasting) merupakan bagian krusial dari proses pertambangan yang
dilakukan secara aman dan terkendali.
“Blasting kami rancang dengan standar keselamatan yang tinggi dan telah memenuhi seluruh perizinan dari pihak Kepolisian serta Kementerian ESDM,”
ujarnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan kolaboratif MDA dalam
membangun relasi yang kuat dengan masyarakat dan lembaga adat. Prosesi ini
sekaligus menjadi pengingat bahwa pertambangan tidak hanya mengenai teknis
dan investasi, tetapi juga soal kepekaan serta penghormatan terhadap nilai-nilai
yang hidup di masyarakat
MDA Gelar Prosesi Adat Mangngolo Riarajang di Kedatuan Luwu, Minta Restu Adat untuk Kegiatan Peledakan Tambang
