Proyek Miliaran di Bua Disorot: Tebing Sungai Diduga Dibangun Asal-asalan

Berita, Daerah177 Dilihat

JALURTENGAH.COM | LUWU – Proyek rekonstruksi dan penguatan tebing sungai di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, menuai sorotan warga. Pekerjaan yang menelan anggaran miliaran rupiah itu dinilai tak sesuai petunjuk teknis (juknis) dan dikerjakan asal-asalan.

Berdasarkan papan proyek yang terpasang di lokasi, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh CV. Bangun Bumi Pertiwi dengan konsultan pengawas CV Dua Pilar Consultant. Nilai kontrak proyek mencapai Rp 6,5 miliar lebih, dengan masa kerja 150 hari kalender sejak kontrak ditandatangani pada 11 Juli 2025.

Proyek ini menggunakan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi (RR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu tahun anggaran 2024.

Namun, sejumlah warga menilai kualitas pekerjaan tidak sesuai standar. Material batu yang digunakan sebagian besar berukuran kecil, padahal penguatan tebing sungai membutuhkan batu besar agar kokoh dan tidak mudah terbawa arus.

“Kalau pakai batu kecil begini, kuatnya diragukan. Apalagi kalau debit air sungai meningkat, rawan roboh,” ungkap seorang warga setempat, Sabtu (23/8/2025).

Selain itu, material batu yang digunakan diketahui banyak didatangkan dari Masamba, Kabupaten Luwu Utara. Hal ini dipertanyakan warga, mengingat di Kecamatan Bua maupun wilayah lain di Kabupaten Luwu terdapat banyak tambang batu sungai.

“Kenapa harus jauh-jauh ambil dari Masamba. Di Luwu sendiri banyak tambang batu sungai. Kalau pakai material lokal mestinya lebih efisien dan juga memberdayakan masyarakat sekitar,” tambah warga lainnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Pelaksana BPBD Luwu saat dikonfirmasi menyatakan bahwa pelaksanaan proyek telah sesuai aturan. Menurutnya, pihak rekanan maupun konsultan pengawas sudah bekerja berdasarkan ketentuan yang berlaku.

“Yang kita sampaikan, pihak rekanan dan konsultan pengawas sudah melaksanakan sesuai aturan dan kewajaran. Selain itu, ada pengawas dan petugas teknis dari Dinas PUTR yang lebih memahami pekerjaan tersebut,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, pekerjaan masih terus berjalan di lokasi.